The Ideas Of March
Serta kaitannya dengan Peranan
Media dalam politik dan Komunikator Politik
Sebelum membahas tentang inti yang disampaikan dalam
sebuah film yang berjudul “ The Ideas of March” adakalanya kita paham apa itu
politik dan apa saja yang termasuk dalam komunikator politik serta bagaimana
peranan media massa dalam sebuah komunikasi politik.
Politik adalah usaha
untuk menggapai kehidupan yang baik. Untuk mencapai kehidupan yang baik
tersebut perlu tujuan. Usaha yang
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut berbagai cara dilakukan, yang
terkadangkanlah bertentangan satu dengan yang lainnya (Miriam Budiarjo, 2008 ).
Namun memang sekarang ini, untuk mencapai suatu tujuan tersebut orang melakukan
berbagai jalan untuk menggapainya, akan tetapi banyak dengan jalan yang negatif,
sehingga hal tersebut menimbulkan berbagi kontroversi. Secara kodratnya politik
itu tidaklah kotor, namun para actor dari politik yang membuat politik tersebut
menjadi kotor, sehingga dalam lingkungan masyarakat hidup dan tumbuh sebuah
paradigma kalau politik itu sangatlah kotor. Hal tersebut akan semakin
bersemayam dalam suatu lingkungan masyarakat seiring dengan adanya suatu media
yang menggiring masyarakat untuk berependapat demikian, karena media dengan
gampang sekali akan membentuk suatu opini publik. Mesipun kalau dipandang
zaman, tidak mungkin rasanya teori jarum hipodermik akan berlaku lagi dalam
masyarakat, karena hal tersebut hanya terjadi pada zaman orde baru, namun
kenyataannnya masyarakat Indonesia saat ini benar-benar mempercayai dan meyakini
apa yang disampaikan oleh media adalah suatu kebenaran yang abadai dan benar
adanya sesuai dengan fakta yang ada dalam lingkungan. Dengan adanya konflik
politik yang memanas saat ini, antara partai penguasa dan oposisi semakin
menjadi-jadi, di tambah lagi dengan kampanye terselubung untuk menuju
singgasana pmilu 2012. Perguliran bola panas politik semakin menjadi-jadi
layaknya bola salju.
Berbicara tentang yang
terdapat dalam komunikator politik, maka ada beberapa komponen yang terdapat
dalam komunikator politik. Menurut Dan Nimmo ada tiga hal yang terdapat dalam
komunikator politik yaitu : Politikus, Profesional, dan aktivis
1. Politikus
Politikus adalah adalah orang yang
bercita-cita untuk dan atau memegang jabatan pemerintah, tidak peduli apakah
mereka dipilih, ditunjuk, atau pejabat karier, dan tidak mengindahkan apakah
jabatan itu eksekutif, legislatif, atau yudukatif. Dalam hal ini politikus pun
dibagi dua yaitu: politikus ideolog dan politikus partisan. Politikus ideolog
adalah orang-orang yang dalam proses politik lebih memperjuangkan kepentingan
bersama/publik. Mereka tidak begitu terpusat perhatiannya kepada mendesakkan
tuntutan seorang langganan atau kelompoknya. Mereka lebih menyibukkan dirinya
untuk menetapkan tujuan kebijakan yang lebih luas, mengusahkan reformasi,
bahkan mendukung perubahan revolusioner-jika hal ini mendatangkan kebaikan
lebih bagi bangsa dan negara. Politkus partisan adalah orang-orang yang dalam
proses politik lebih memperjuangan kepentingan seorang langganan atau
kelompoknya.
2. Profesional
Profesional adalah
orang yang mencari nafkahnya dengan berkomunikasi, karena keahliannya
berkomunikasi. Ini adalah suatu profesi baru sehubungan dengan adanya revolusi
dalam komunikasi. Profesional setidaknya mempunyai dimensi utama yaitu media
massa dan perkembangannya serta media khusus. Dalam media massa maupun media
khusus perlu sekali pengelolaan lambang-lambang sehingga mempunyai suatu
ketepatan makna. Di sinilah masuknya komunikator profesional. James Carey (dalam
Nimmo, 1989) mengatakan bahwa komunikator profesional adalah makelar simbol,
orang yang menerjemahkan sikap, pengetahuan, dan minat suatu komunitas bahasa
ke dalam istilah-istilah komunitas bahasa yang lain ang berbeda tetapi menarik
dan dapat dimengerti. Komunikator profesional beroperasi (menjalankan
kegiatannya) di bawah desakan atau tuntutan yang, di satu pihak, dibebabnkan
oleh khalayak akhir dan, di lain pihak , oleh sumber asal. Seperti politikus
yang dapat dibedakan politikus ideolog dan partisan, profesional mencakup para jurnalis
pada satu sisi, dan para promotor pada sisi lain.
3. Aktivis
Aktivis adalah komunikator politik utama yang bertindak sebagai saluran
organisasional dan interpersonal. Dalam aktivis terdapat dua hal. Yang pertama
yaitu Juru bicara. Biasanya juru bicara tersebut tidak mempunyai keinginan,
memegang atau mencinta-citakan jabatan dalam pemerintah. Dalam hal ini
komunikator tidak sama dengan politikus yang menjadikan politik sebagai ladang
untuk mencari pekerjaan. Dalam hal jurubicara juga bukanlah profesional dalam
komunikasi, akan tetapi dia cukup terlibata dalam kegiatan politik. Kedua, terdapat
pemuka pendapat yang bergerak dalam jaringan interpersonal. Biasanya
dalam suatu problematika orang seringkali dihadapkan dengan dialektika-dialektika
yang sulit, sehingga dibutuhkan orang yang dapat menjawab solusi dari
problematika tersebut. Mereka biasanya mempunyai dua hal yaitu kemampuan mereka
untuk memengaruhi suatu pendapat, dalam artian mereka dapat meyakinkan orang
orang lain agar orang lain tersebut memercayai pendapat mereka tersebut. Yang
kedua adalah meneruskan informasi politik dari media berita kepada masyarakat
umum.
Pengaruh Media
Terhadap Politik
Media mempunyai peranan yang
sangat penting dalam sebuah politik. Bahakan suatu asumsi mengatakan bahwa jika
ingin sukses dalam berpolitik, maka dekatilah suatu media. Karena media
mempunyai peranan yang sangat penting dalam penentu gagal atau suksesnya
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu politik. Dengan media massa
seseorang atau sekelompok orang dapat membuat image atau citra terhadap seseorang atau sekelompok orang, sehingga
dengan adanya media dapat memebentuk sebuah opini publik yang berpengaruh dalam
keberhasilan dalam berpolitik. akan tetapi, media dapat juga dijadikan juga
sebagi boomerang atau alat untuk menyerang seseorang, atau sebuah organisasi
sehingga organisasi tersebut citranya dimata publik menjadi jelek. Jadi secara
general dapat kita katakan bahwa media massa mempunyai peranan yang sangat
besar dalam membentuk sebuah opini publik dan media massa dapat menentukan
apakah seseorang, sekelompok orang atau organisasi berhasil atau gagal dalam
sebuah politik.
The Ideas Of March
Dalam film ini ada tokoh sentral yang sangat menarik
yaitu Steve. Steve kalau menurut komunikator politik seperti apa yang dikatakan
oleh Dan Nimmo bahwa Steve dapat dikatakan sebagai seorang profesional dan aktivis.
Alasan yang mengatakan Steve sebagai seorang profesional adalah karena Steve
menjadikan ranah politik sebagai lapangan kerja. Alasa yang mengatakan Steve
sebagai seorang aktivis adalah karena dia sangat berpengaruh dalam membentuk
opini orang lain. Semulanya Steve bekerja untuk Morris yang akan menjabat
sebagai gubernur. Steve memang mempunyai ide-ide cemerlang untuk membuat image
dan opini public sehingga dari pihak lawan merasa kalau kubu Steve pasti akan
menang. Sehingga dari pihak lawan yang bernama Paul melakukan pertemuan secara
sembunyi-sembunyi dengan Steve. Paul menawarkan kepada Steve untuk bekerja untuk
kubu Paul dan meninggalkan Morris. Karena dimata Paul, Morris itu sudah selesai
dan dalam hitungan waktu Morris akan tamat. Bahkan Paul tak tanggung-tangggung
menawarSteve dengan harga yang sangat mahal bahkan menjanjikan sebuah kedudukan
dalam pemerintah. Namun mulanya Steve tidak mau untuk melakukan pengkhianatan
kepada Morris. Dan pertemuaan antara Steve dan Paul diceritakan oleh Steve
kepada salah seorang rekannnya. Steve menjelaskan kalau dia menolaknya dan
Steve sempata diaktakan oleh temannya sebagai seorang pengkhianat. Namuan
ibarata kata pepatah sesuatu yang busuk kalau disimpan-simpan suatu saat dia
tetap bakal tercium juga. Akhirnya pertemuan Steve dan Paul diketahui oleh Ida,
seorang wartwan, yang merupakan teman dari Steve. Ida sempat mengancam, aklau
Steve tidak memebrikan informasi yang di inginkannya secara detail, maka ida
akan mengarang suatu cerita pertemuan antara pertemuan Steve dengan Paul.
Akhirnya Morris pun tahu pertemuan antara Steve dan
Paul dan Steve pun dipecat dari kubu Morris. Setelah dipecat dari pihak Morris,
Steve datang kepada Paul untuk meminta pekerjaan dan Stevepun bersedia bekerja
sama dengan pihak Paul. Akan tetapi, yang didapatkan oleh Steve adalah bahwa
Paul tidak memberikan pekerjaan. Bahakan Paul mengatakan untuk apa Steve datang
kepada dirinya. Steve bukan siapa-siapa lagi apa yang akan diberikan oleh Steve
terhadap pihak Paul.Setelah Steve menjelaskan kalau dirinya bisa dan tahu cara
untuk mengalahkan Morris, tetapi Paul tetap tidak mau memberikan pekerjaan
tersebut kepada Steve. Steve akhirnya menemui Morris agar dia bekerja kembali. Namun
Morris tidak mau, namun Steve mengancam akan membongkar semua aib
perselingkuhannya. Di akhir kata Steve menang karena dia berhasil untuk balas
dendam
Kesmipulan
Dalam film The Ideas Of March itu menggambarkan
kepada kita bahwa banyak cara yang dilakuakn orang untuk mendapatkan suatu
kemenangan dalam suatu pertarungan politik.bahkan dengan cara-cara yang boleh
dikatakan kotor sekalipun. Kalau tidak ada udang dibalik batu mungkin tidak
akan terjadi pemecatan Steve dari pihak Morris. Dan memang ada orang yang hanya
menggunakan politik sebgai lahan pekerjaan baginya karena keprofesionalannya
dalam berkomunikasi.
Referensi
Ø Arrianie, Lely. 2010. Komunikasi Politik :
Politisi dan Pencitraan di Panggung Politik. Bandung : Widya Padjadjaran
Ø Dan Nimmo.1989. Komunikasi
Politik: Komunikator, Pesan dan Media (Edisi Terjemahan oleh
Tjun Surjaman). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ø Jalaluddin
Rakhmat.1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ø Arifin, Anwar.2006.Pencitraan Dalam Politik,
Strategi Pemenangan Pemilu Dalam Perspektif Komunikasi Politik.
Jakarta:Pustaka Indonesia
Ø Hamad, Ibnu.2004. Konstruksi Realitas Politik
Dalam Media.Jakarta :Granit
Ø Budiarjo, Miriam,Prof.2008. Dasar-Dasar Ilmu
Politik.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Ø Zulkarnaen
Nasution.1990.Komunikasi Politik Suatu Pengantar, Jakarta: Yudhistira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar